Thursday 19 May 2016

4 JENIS JARINGAN DASAR HEWAN DAN FUNGSINYA

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel tersusun atas sel-sel epitel dan banyak terdapat di lapisan kulit dan permukaan dalam tubuh, seperti paru-paru, lambung, usus halus dan pembuluh darah. Oleh karena berfungsi untuk melindungi tubuh dari luka dan infeksi, jaringan epitel tersusun atas sel-sel yang rapat dengan sedikit ruang antarsel.



Selain berfungsi sebagai lapisan paling luar yang melindungi tubuh, jaringan epitel memiliki fungsi-fungsi lain, antara lain:
  • Sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi yang mengatur tekanan osmotik cairan tubuh, contohnya dengan cara membuang garam-garam melalui permukaan kulit.
  • Melakukan proses absorpsi, contohnya jaringan epitel pada dinding usus berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan.
  • Sebagai kelenjar, contohnya, epitel lambung yang berupa suatu sel kelenjar penghasil lendir.
  • Membantu proses respirasi, contohnya epitel-epitel yang terdapat di saluran pernapasan.
  • Sebagai alat penerima rangsang dari luar, contohnya sel-sel neuroepitel di puting mengecap lidah.
  • Sebagai alat gerak, contohnya pada sayap kelelawar dan selaput renang pada katak sawah.
Jaringan epital dapat dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:

1. Epitelium
Epetelium ialah jaringan epitel yang melapisi bagian permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh.
2. Mesotelium
Mesotelium ialah jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh, seperti perikardium, pleura dan peritonium.
3. Endotelium
Endotelium ialah jaringan epitel yang membatasi organ tubuh, seperti jaringan epitel yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembulih limfa dan jantung.

Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibagi menjadi empat jenis, antara lain:

a. Epitel Pipih (Squamosa)

Epitel pipih ialah epitel yang selnya berbentuk pipih dengan nukleus berbentuk bulat dan berada di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunannya epitel pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu epitel pipih selapis dan epitel pipih berlapis. Kedua jenis epitel ini memiliki sususan sel yang sangat rapat antarsel dan sitoplasma pada kedua jaringan ini sangat jernih.

b. Epitel Kubus

Epitel kubus ialah epitel yag selnya berbentuk kubus dengan nukleus berbentuk bulat besar di bagian tengah sel. Seperti pada epital pipih, epitel kubus dibedakan berdasarkan lapisan penyusunannya menjadi dua jenis, yaitu epitel kubus selapis dan epitel kubus berlapis banyak.

c. Epitel Silindris (Columnar)

Epitel silindris ialah epitel yang bentuk selnya batang atau silindris dengan nukleus berada hampir dekat dengan dasar. Berdasarkan struktur dan lapisan penyusunannya epitel silindris dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu epitel silindris selapis, epiel silindris berlapis dan epitel silindris berlapis semu bersilia.

d. Epitel Transisional

Epitel transisional ialah bentuk epitel berlapis banyak yang sel-selnya tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentunya. Hal tersebut disebabkan ketika jaringannya menggelembung bentuknya akan berubah, misalnya pada kandung kemih yang berisi urine, jaringan epitel akab berbentuk kuboid berlapis seperti dadu atau dilindris, jika kandung kemih sudah tidak berisi urine, maka jaringan epitel nya akan berubah menjadi sel epitel pipih berlapis.


2. Jaringan Ikat

Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan ikat terdiri atas sel-sel yang jarang serta tersebar di dalam matriks eksteraseluler. Sel-sel tersebut memproduksi dan menyekresikan matriks yang biasanya berupa jaringan berserat yang berada di dalam cairan, jeli atau padatan. Selain sel, terdapat komponen lain yang membangun jaringan ikat, yaitu serabut dan substansi dasar. Jadi secara lengkap komponen yang membangun jaringan ikat yaitu sel-sel, serabut dan subtensi dasar.


Jaringan ikat dibedakan menjadi enam jenis jaringan, yaitu antara lain sebagai berikut:

a. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar ialah jaringan yang banyak terdapat dalam tubuh manusia. disebut jaringan ikat longgar karena jaringan ini memiliki matriks yang susunan serabutnya longgar.

Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah sebagai pengikat dan pembungkus material, serta menahan jaringan-jaringan dan organ-organ agar tetap berada pada tenpatnya.

b. Jaringan Adiposa

Jaringan Adiposa ialah jaringan yang menyimpan lemak dalam jumlah banyak serta membungkus rapat sel-sel adiposum yang terdapat di matriks.

komponen-komponen yang membangun jaringan adiposa adalah sel fibroblas, sedikit mastosit, serta serabut kolagen dan elastin. Jaringan adiposa banyak di temukan di epidermis kulit, sumsum tulang belakang, serta sekitar sendir dan ginjal.

c. Jaringan Darah

Darah ialah jaringan ikat dengan matriks ekstraseluler berupa cairan. Matriks dasar disebut plasma yang terdiri atas air, garam, mineral dan protein terlarut. Di dalam plasma darag tersebut terdapat sel eritrosit (darah merah), sel leukosit (darah putih) dan fragmen-fragmen sel yang disebut platelet atau keping darah. Pada sel eritrosit (darah merah) mengandung pigmen merah yang disebut hemoglobin.

d. Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat ialah jaringan ikat dengan matriks yang padat dengan berkas-kas serabut kolagen yang tersusun sejajar. Jaringan ikat ini membentuk tendon yang berfungsi melekatkan otot pada tulang. Selain itu, jaringan ikat padat juga membentuk ligamen yang menjadi penghubung antartulang. Struktur ligamen sama dengan struktur tendon, tetapi serabutnya adalah elastin dan fibroblasnya lebih sedikit.

e. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan ialah Jaringan ikat pembentuk materi rangka yang kuat, tetapi fleksibel serta mengandung serabut kolagen berlimpah yang tertanam pada substansi yang kasar. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

- Rawan hialin adalah rawan yang paling umum dalam tubuh misalnya pada orang dewasa rawan hialin banyak terdapat di dinding pernapasan, rusuk dan persendian tulang.
- Rawan elastis terdapat di daun telinga, dinding saluran telinga luar, epiglotis dan saluran Eustachius (di dalam telinga).
- Rawan fibroblas terdapat simfibis pubis, keping-keping di antara tulang vertebrata daerah pertemuan antara tendon dengan tulang.

f. Tulang

Tulang ialah jaringan ikat yang kaku, serta memliki garam-garam kalsium, magnesium dan ion-ion fosfat yang berkombinasi menjadi mineral yang keras. Selain itu, pada jaringan tulang juga terdapat serta kolagen yang fleksibel, sehingga tulang bersifat fleksibel dan lebih keras dari jaringan tulang rawan.
3. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas berkas-berkas sel panjang yang disebut dengan serta otot. Pada umumnya, jaringan oto dibedakan menajdi otot rangka, otot jantung dan otot polos.



Otot rangka melekat pada tulang melalui tendon. Otot ini dapat memendek (kontraksi) dan memanjang (telaksasi). Kemampuan otot ini menyebabkan tulang yang dilekatinya berubah posisi, sehingga terjadi suatu gerakan tubuh. Sifat kerja otot rangka adalah voluntari, artinya otot rangka yang dapat digerakkan dengan kemauan kita.

Otot jantung adalah jaringan utama yang menyusun bagian permukaan jantung hewan vertabrata. Sel-sel otot jantung juga berlurik-lurik, tetapi berbeda dengan sel otot rangka karena sel otot jantung bercabang-cabang.

Seperti otot rangka dan otot jantung yang berluri-lurik, otot polos tidak memiliki lurik-lurik. Itulah sebabnya jenis otot ini disebut dengan otot polos.

4. Jaringan Saraf
jaringan saraf berfungsi dalam pengintegrasian stimulasi dan mengotrol respon dari stimulus-stimulus tersebut. Unit struktur dan fungsional jaringan saraf adalah sel-sel  saraf yang disebut dengan neuron. Badan sel mengandung inti sel yang berada di bagian tengah dan berperan sebagai tempat pemeliharaan semua bagian sel saraf agar daoat menjalankan fungsinya dengan baik.

Akson adalah bagan sitoplasma sel yang mengalami pemanjangn dari badan sel dan berperan untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel ke sel-sel saraf lainnya.
Dendrit adalah bagian akson yang memanjang dan bercabang, serta berfungsi untuk menghantarkan sinyal dari sel-sel saraf ke badan.